lokanata

  Lihatlah gadis itu bodoh,payah,pembawa sial tak ada harapan lagi untuk hidup,laksana mayat berjalan tak tentu arah. Biarpun berlari sekencang mungkin cacian-makian semakin menghujam dirinya payah dan payah sebutan yang pantas untuk dirinya. Lihatlah gadis itu selalu menyalahkan Tuhan atas pemberian sebuah takdir untuk para insan, mencoba untuk menerima sebuah nasib dirinya semakin menjadi-jadi akal sehat telah sirna terganti dengan kegilaan. Munafik,Pendusta,dan Congkak sebutan yang pantas untuk dirinya,biarpun ia menangis darah tak ada satu pun yang peduli terhadap dirinya semesta pun enggan menerima keberadaan dirinya di dunia. Lihatlah gadis itu berkali-kali mencoba untuk melukai tubuhnya sendiri, mencoba untuk menyusun skenario untuk mengakhiri hidupnya hanya kegagalan yang dirinya peroleh.

  Raga telah kau jual  Harga diri telah kau perjualbelikan Kehormatan telah kau gadaikan Laksana onggokan daging bergelantungan Jalang dan melajang semakin bergelora Moralitas telah diabaikan Adab telah terganti menjadi tindakan amoral Menjunjung tinggi arta tak peduli akan kesucian Menjadi buta akan materialisme Hati telah terkotori oleh nafsu biadab Para insan saling bercumbuan bak binatang melata Sungguh tak sekadar jalang dan melajang.