[ Kami yang Tak di Dengar ]



Jiwa tak henti memberontak,
mulut riuh berteriak, 
sanubari melawan ingin menolak, 
namun otoritas menyeru lantak.

Ribuan suara mengkritik, 
tetapi bungkam tercekik, 
layaknya tuli atas polemik, 
penuh dengan cara-cara licik. 

Negara diujung kehancuran, 
keadilan hangus dibawa bayangan,
para petinggi hanya kiasan,
rintihan rakyat selalu diabaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

{ SKIZOFRENIA }

{ LAKUNA }

{ NELANGSA }