{ MAUT }
Aku bertemu dengan sang malaikat maut dengan cara luarbiasa Ia adalah pembawa kabar gembira yaitu kematian.
Wajahnya tak terdeskripsikan, tetapi Ia membawa sabilah sabit besar seolah-olah Ia akan mengayunkan ke hadapanku dan menebas isi dalam jemalaku.
Ketika aku melintasi dunia alam bawah, aku menggunakan kesempatan untuk bertanya kepadanya
" Mengapa kau selalu membawa sabit itu?"
Kemudian, ia menjawab dalam Keheningan dan senantiasa dalam dekapan nestapa
Sebelum berbisik,"Untuk menjagamu dari apa yang lebih buruk dari kematian".
Selanjutnya, ia membisikkan sebuah kalimat yang membuat jiwaku serta ragaku ingin melebur ke dalam alam baka.
" Kehidupan yang telah kau jalani adalah ilusi. Perasaan sedih, nelangsa, bahagia semuanya adalah ilusi dan segala yang bernafas suatu saat akan kulenyapkan."
Jiwaku terhempas menghilang lenyap saat ia melontarkan sebuah petuah. Menghunus tajam ragaku lalu menggoyak jiwaku tanpa perasaan. Diiringi dengan lantunan sebuah mantra serta kidung kematian. Sang semesta secara tiba-tiba meluapkan gejolak amarah yang telah lama terpendam sebab, ketidakberanian untuk melakukan pemberontakan.
" Lihatlah semesta pun berpihak kepadaku.dan kau wahai manusia mencabut nyawamu merupakan suatu hal yang menyenangkan seperti tingkah laku menjijikanmu yang selalu memperbudak kaum duafa. "
Seperti geraman sang raja singa siap menerkam siapapun,itulah gambaran suaranya setiap kata yang ia lontarkan penuh tekanan. Tak ada kelembutan hanya geraman gejolak amarahyang menguasai dirinya.
Ia kemudian, berdendang kembali diikuti oleh amukan sang semesta yang telah lama memendam amarah sebab tingkah laku para manusia biadab memporak-porandakan alam beserta isinya.
bagusss membuat pembaca terbawa keceritanya
BalasHapus