{ ANXIETY }

 


Di hutan sunyi dalam benakku,  

angin berbisik lirih dengan lidah tak bersahabat.  

Ia menyulam sebuah  luka dari jarum waktu,  

menusuk-nusuk hati yang lelah mendekap.  


Langit pikiran meluruhkan malam,  

bintang-bintang gugur jadi butiran gelisah.  

Aku berjalan di antara bisikan kelam,  

melewati lembah rasa takut yang membasah.  


Kecemasan, engkau hadir bagai sebuah bayang-bayang,  

menyelinap tanpa undangan,  

di tiap jengkal ruang dan waktu yang tenang,  

mengubah terang jadi kehampaan.  


Jantungku berdetak seperti genderang perang,  

irama yang tak pernah seirama.  

Aku dihantui ribuan tanya tanpa jawaban,  

dan sketsa bencana yang tak punya nama.  


“Apa ini nyata?” tanyaku dalam diam,  

namun sunyi menjawab dengan gema asing.  

Aku terjebak, tertawan dalam ranjau khayalan,  

di mana segala yang mungkin menjadi ancaman.  


Ada sorotan mata yang tak pernah ada,  

ada langkah-langkah yang tak pernah tiba.  

Namun mereka nyata dalam pikiranku,  

seperti badai yang tak pernah berlalu.  


Aku mendengar suara dari dasar jurang,  

lirih, seperti melodi yang terlupakan.  

"Tenanglah," katanya, namun aku bimbang,  

bagaimana bisa tenang dalam gulungan ketakutan?  


Aku ingin lepas dari rantai ini,  

tapi kecemasan adalah penjara yang kubangun sendiri.  

Ia mengenal jiwaku lebih dari aku,  

ia tahu sudut-sudut rapuh yang kusimpan jauh.  


Namun, dalam gelap yang mencekam,  

ada nyala kecil yang tak bisa padam.  

Sebuah doa yang terucap dalam hati,  

seperti benih harapan yang melawan mati.  


Aku mengingat bahwa badai tak abadi,  

bahwa bayang-bayang hanya butuh cahaya untuk pergi.  

Kecemasan mungkin penguasa malamku,  

tapi aku tahu, fajar selalu setia menunggu.  


Dan meski kakiku gemetar,  

aku melangkah, walau perlahan.  

Menentang raja bayangan di istananya,  

meraih kembali duniaku yang hampir hilang.  


Simfoni kecemasan terus berputar,  

namun aku tak lagi jadi penonton yang pasrah.  

Aku adalah seorang penari di tengah badai liar,  

menyulam keberanian dari luka yang lelah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

{ SKIZOFRENIA }

{ LAKUNA }

{ NELANGSA }