{ Pergilah, Tinggalkan Aku Tak Apa }

Pergilah, tinggalkan aku tak apa. Aku sudah terlalu lama belajar mencintai kehilangan dalam diam, mengakrabi luka-luka yang tak pernah kupilih, dan berdamai dengan kenyataan bahwa tidak semua yang kita jaga akan tinggal.Aku tahu, hatimu sudah bukan lagi rumah untukku. Tatapanmu telah lama kehilangan hangat, dan kata-katamu kini lebih banyak menyayat daripada menenangkan. Aku bukan lagi orang yang kau cari di tengah gelisahmu, bukan lagi pelabuhan tempatmu pulang dari badai. Dan tak apa. Sungguh, tak apa. Kita pernah indah, aku tahu. Pernah tertawa sampai lupa waktu, berbagi cerita hingga dini hari, saling menyebut nama seperti doa. Tapi keindahan, seperti bunga musim semi, kadang hanya datang sebentar untuk mengajarkan kita bahwa sesuatu bisa tumbuh meski tak ditakdirkan untuk bertahan.Jangan merasa bersalah. Cinta memang tidak pernah menjanjikan akan selamanya tinggal. Ia datang, menetap, lalu kadang pergi—tanpa sebab, tanpa alasan yang benar-benar bisa dimengerti. Aku telah bel...